... 7 PERKARA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN SETELAH MAKAN ...
Beberapa kesalahan yang sering kita lakukan setelah
makan.
1. Merokok
... Para ilmuwan
telah menetapkan dengan percobaan bahwa merokok satu batang setelah makan
setara dengan merokok 10 batang pada waktu yang lain. Artinya kerusakan dan
penyakit yang diakibatkan oleh satu batang rokok setelah maka sama dengan
kerusakan dan pentyakit yang diakibatkan oleh 10 batang rokok.
2. Memakan buah-buahan secara langsung
Sesungguhnya mengkonsumsi buah-buahan segera
setelah makan akan menyebabkan terisinya perut dengan udara. Oleh karena itu
dinasihatkan untuk tidak memakan buah-buah sebelum satu atau dua jam setelah
makan, atau bisa juga satu jam sebelum makan.
3. Langsung Meminum Teh
Dikarenakan daun-daun teh banyak mengandung unsur
kimia karbon, di mana bahan kimian ini akan mempengaruhi protein yang ada pada
makanan yang kita makan dan menjadikannya keras hingga sukar dicerna.
4. Melonggarkan sabuk di perut
Melonggarkan sabuk setelah makan akan menyebabkan
mulasnya lambung dan kebuntuannya (penyumbatan usus).
5. Mandi
Langsung mandi setelah makan akan menyebabkan
mengalirnya darah ke penghujung tubuh, yaitu ke ujung-ujung tangan dan kaki.
Akibatnya jumlah darah yang mengalir di sekitar lambung menjadi sedikit. Hal
ini menyebabkan lemahnya proses pencernaan.
6. Berjalan
Termasuk kesalahan fatal adalah keyakinan banyak
orang terhadap pernyataan "Jika engkau berjalan seratus langkah setelah
makan, maka sesungguhnya engkau akan menikmati kesehatanmu hingga usia 99
tahun." Ini adalah pernyataan yang salah, di mana langsung berjalan
setelah makan akan menyebabkan lemahnya proses pencernaan.
7. Langsung Tidur
Sesungguhnya langsung tidur setelah makan akan
menyebabkan tidak sempurnanya proses pencernaan yang akan menyebabkan kerusakan
lambung atau radang lambung.
Kisah Orang Durhaka dalam Islam – Utbah bin Rabi’ah
Utbah bin Rabi’ah
- Duta orang-orang kafir yang berbuat jahat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar membujuk Beliau meninggalkan dakwah yang benar.- Musuh bebuyutan Islam, terbunuh dalam perang Badr.
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknatnya dengan bersabda, “Ya Allah laknatilah ‘Utbah bin Rabi’ah.”
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajaknya berdialog setelah dia dan para pembesar Quraisy dilempar ke sumur sesudah terbunuh, “Wahai Utbah bin Rabi’ah bukankah kalian telah mendapati apa yang dijanjikan oleh Rabb kalian benar adanya?”
Dia di antara orang-orang Jahiliyah yang pura-pura berakal, tempat bertumpunya syirik, penopang para penyembah patung, salah seorang pengibar bendera permusuhan terhadap dakwah Nabi yang mulia, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi kebodohannya, tidak sampai ke derajat rendah, perbuatan dosa dan kedengkian Abu Jahal bin Hisyam. Dia tidak sampai ke derajat terpuruk, seperti si jahat Uqbah bin Abi Mu’ith dengan kepribadian yang sangat rendah, juga sifat dan perbuatan yang sangat tercela. Bahkan dia di tengah kaumnya –Quraisy- sebagai orang yang mulia, cerdik dalam menentang dakwah yang haq, petunjuk, dan cahaya.
Dia menampakkan perdamaian dan persetujuan, suatu hal yang menjadikannya sebagai duta Quraisy yang vokal dalam forum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk memalingkannya dari dakwah, mengajak orang lain ke jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan memberi motivasi membanggakan Quraisy di masa Jahiliyah, yang berkisar antara bisikan setan dan desah nafas orang-orang yang sesat.
Siapakah orang yang terfitnah dengan bualannya sendiri, yang merasa mulia dengan kesombongannya, dan lagak menampakkan intelektualitasnya?
Imam Adz-Dzahabi rahimahullah menyifatinya sebagai Syaikhul Jahiliyyah.
Al-Hafidz Ibnu Asakir dan yang lainnya menyebut nasab dia, sebagai berikut: Utbah bin Rabi’ah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushai bin Kilab al-Qurasyi al-Absyami.
Utbah memiliki anak bernama Abu Hudzaifah bin Utbah yang merupakan salah seorang pasukan penunggang kuda Rasul yang suci, bergerak maju memeluk Islam di awal kemunculannya. Dia tidak takut kepada ayahnya, Syaikhul Jahiliyyah, orang yang mulia dan memiliki kedudukan di kalangan Quraisy. Memeluk Islam bukan karena dorongan dunia, yang mendorongnya hanyalah keimanan, kuatnya kemauan, sucinya aqidah, dan bersihnya hati.
Dia masuk Islam sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, masuk ke Darul Arqam menyembunyikan seruannya, mengkhawatirkan orang yang bersamanya, para pengikut petunjuk, untuk berjaga-jaga dari gangguan para penyembah syirik yang dipimpin Utbah bin Rabi’ah, ayah Abu Hudzaifah dan kelompok kecil keluarganya dari Bani Abdi Syams, termasuk orang yang tertutup fikirannya dengan kegelapan syirik dan kezhaliman, mereka berbuat congkak dan sombong, menentang kebenaran dan mencegah semua jalan untuknya, hingga mereka membendung lantas Allah menghinakan mereka. Menjadikan kalimat mereka rendah dan kalimat-Nya yang tinggi.
Adapun anak perempuannya adlaah Hindun binti Utbah, salah seorang Shahabiyyah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan salah seorang wanita yang terkenal dalam dunia sejarah dan sejarah dunia.
Bekas Peninggalan Jahiliyah
Utbah bin Rabi’ah dikenal di kalangan Quraisy dengan kemuliaan turun-menurun, yang menjadikannya memperoleh kedudukan sosial yang tinggi di antara orang Quraisy. Di antaranya dia mengesampingkan hal-hal kecil, dan kesabarannya di masa muda yang umumnya terburu nafsu.
Diriwayatkan, dia melewati sekelompok pemuda dari Bani Mughirah. Mereka berkata, “Apa yang menjadikannya sebagai tuan? Padahal dia tidak memiliki harta, tidak pula ini atau itu?” Mereka mencelanya, sedangkan dia mendengarnya. Kemudian dia bergegas pergi, tidak menyahuti komentar itu, bahkan dia mengumpulkan baju dan pakaian, lantas dia memberikannya kepada mereka, dengan begitu bertambahlah kedudukan di hadapan kaum Quraisy.
Dinukil perkataan, tentang kepimpinan Utbah yang menunjukkan kedudukan dan kepemimpinannya:
Abu az-Zinad berkata, “Kami tidak mengetahui seorang pun yang memimpin di masa Jahiliyah tanpa memakai harta selain Utbah bin Rabi’ah.”
Abdurrahman bin Abdillah az-Zuhri berkata, “Tidak ada orang miskin dari Quraisy yang memimpin, selain Utbah bin Rabi’ah dan Abu Thalib bin Abdil Muththalib. Keduanya adalah pemimpin yang tidak memiliki harta.”
Karena itu kaum Quraisy mengajaknya ikut serta dalam perkara-perkara besar, misalnaya dalam pembangunan Ka’bah yang mulia. Putusan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di antara kaum Quraisy untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya yang semula, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar didatangkan kain, lalu Hajr Aswad diletakkan di tengahnya, kemudian Beliau bersabda, “Setiap kabilah hendaknya mengambil bagian dari ujung baju, kemudian angkatlah bersama-sama.” Maka mereka melakukannya, dikelompok Abdu Manaf terdapat Utbah bin Rabi’ah. Akhirnya kekompakkan menggantikan perpecahan.
Utbah mendapat bagian kehormatan mengangkat Hajar Aswad, hal itu terjadi beberapa tahun sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus menjadi Rasul.
Di antara kemuliaan turun menurun pada masa jahiliyah yang tercatat dalam sejarah Utbah, adalah mendamaikan manusia yang bertikai tatkala terjadi Harbul Fijar, Utbah menunggangi untanya seraya berteriak, “Wahi suku Mudhar, atas dasar apa kalian saling membunuh? Wahai suku Quraisy marilah kita sambung tali persaudaraan dan perdamaian.”
Mereka menjawab, “Bagaimana kami menghentikan?”
Dia berkata, “Hitunglah yang terbunuh dari kalian, kami akan menghadiahkan kepada kalian para tawanan kami dan kami akan memaafkan kalian atas orang-orang yang terbunuh.”
Mereka berkata, “Siapakah yang menjadi jaminan untuk kami?!”
Dia menjawab, “Saya.”
Lantas mereka rela dan terjadilah perdamaian.
Tatkala orang-orang Hawazin melihat para tawanan Quraisy sudah di tangan mereka, mereka mau memaafkan. Kemudian mereka membebaskan dan menghapus dendanya. Dengan Demikian usailah perang (Harbul Fijar). Karena inilah dikatakan, “Utbah menjadi pemimpin tanpa harta, bahkan keadaannya faqir.”
Sumber: Orang-orang yang Divonis Masuk Neraka, Pustaka Darul Ilmi, Cetakan Pertama Sya’ban 1429 H/ Agustus 2008 M
Kata Kunci Terkait: kisah islam, orang durhaka, utbah, musyrikin
Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad: Ahli Hadits Madinah Abad Ini
Beliau sangat dekat dengan al-Imam al-Allamah Abdul Aziz bin Bazz -rahimahullahu-, bahkan karena kedekatan beliau dengan al-Imam, ketika Imam Bin Bazz tidak ada (tidak hadir), maka Syaikh Abdul Muhsinlah yang menggantikan beliau, sehingga tak heran jika ada yang mengatakan bahwa Universitas Islam Madinah dulu adalah universitasnya Bin Bazz dan Abdul Muhsin.
Semenjak kecil beliau telah biasa berkutat dengan ilmu, sehingga ketika beliau telah menginjak dewasa, tampak pada beliau perangai dan skill sebagai seorang muhadits yang ulung, yang sering dirujuk oleh masyaikh dan thullabul ilmi lainnya. Kedekatan beliau dengan masyaikh kibar telah mengukir keilmuan beliau hingga saat ini, dimana usia beliau saat ini kurang lebih 73 tahun dan beliau masih sanggup untuk memberikan muhadharah dan nasihat dan menyampaikan pelajaran hadits (terutama Sunan Abi Dawud) baik riwayah maupun dirayah. Beliau juga masih menjadi dosen di Universitas Islam Madinah dengan izin khusus kerajaan yang mana hal ini menunjukkan kesungguhan beliau dalam berdakwah dan menuntun umat ke jalan yang lurus dan benar.
Di antara guru-guru beliau adalah :
al-Allamah asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim -rahimahullahu-
al-Allamah Abdullah bin Abdurrahman al-Ghaits -rahimahullahu-
al-Allamah asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Bazz -rahimahullahu-
al-Allamah asy-Syaikh Muhammad Amin asy-Syinqithy -rahimahullahu-
al-Allamah asy-Syaikh Abdurrahman al-Afriqy -rahimahullahu-
al-Allamah asy-Syaikh Abdur Razaq Afifi -rahimahullahu-
al-Allamah asy-Syaikh Umar Falatah -rahimahullahu-
dan masih banyak lagi. Yang disebutkan di atas adalah guru-guru beliau yang paling mempengaruhi diri beliau.
Beliau memiliki putra yang juga ‘alim yang bernama Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al-Abbad, yang produktif dan cemerlang. Beliau memiliki banyak murid, di antaranya adalah:
Syaikh al-Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhaly
Syaikh al-Allamah Ubaid al-Jabiry
Syaikh al-Allamah Abdul Malik Ramadhani al-Jazairy
Syaikh al-Allamah Sulaiman ar-Ruhaily
Syaikh al-Allamah Ibrahim ar-Ruhaily
Dan masih banyak lagi.
Kata Kunci Terkait: asy syaikh abdul muhsin al abbad -hafizhahullah, imam, kisah, hadis pemburu cinta, perang, asy syaikh abdul muhsin al abbad, abdul muhsin al-abbad, kabar terbaru syaikh abdul muhsin al abbad 2011, featured, ramadan
Apa Artinya Aurat Muslimah Di Depan Muslimah?
MENUTUP aurat untuk Muslim itu sudah jelas sekali hukumnya. Sebagai
Muslimah, kita diperintahkan menutup aurat yang begitu banyak dengan
secara terperinci. Nah, bagaimana syari’ah mengatur soal aurat Muslimah
ini?
Aurat artinya anggota badan yang harus ditutupi seorang muslim atau
muslimah. Aurat muslimah meliputi aurat yang harus ditutupi pada waktu
sholat dan aurat di luar waktu sholat. Aurat muslimah pada waktu sholat
adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Untuk yang kedua, aurat muslimah terbagi menjadi aurat muslimah di
depan laki-laki (baik mahrom atau tidak) dan aurat muslimah di depan
sesama muslimah dan di depan perempuan non-muslimah.
Ada beberapa pendapat ulama mengenai hal ini, yaitu :
Pertama, menurut Imam Syafi’i (pendiri madzab Syafi’i) dan Imam
Hanafi, aurat muslimah di depan laki-laki yang mahrom dan perempuan
muslimah atau kerabat dekatnya adalah antara pusar hingga lutut.
Kedua, menurut Imam Malik (pendiri madzhab Maliki) adalah seluruh
badan kecuali wajah, kepala, leher, kedua tangan dan kedua kaki.
Ketiga, menurut Imam Ahmad (pendiri madzhab Hambali) aurat perempuan
adalah seluruh badannya kecuali wajah, tangan, kepala, kaki, dan betis.
Bagi madzhab Hambali dan Hanafi telapak kaki bukanlah aurat. Oleh
karena itu madzhab Hanafi tidak mewajibakan muslimah menutup telapak
kaki dalam sholat.
Sedang aurat muslimah di depan perempuan non-muslimah, pendapat
Syafi’i dan Hanafi mengatakan bahwa aurat muslimah di depan mereka
adalah seluruh badan kecuali yang umum terlihat ketika menjalankan
pekerjaan rumah sehari-hari, artinya dalam batas menggunakan pakaian
rumah.
Sedang menurut Hambali dan Maliki adalah seperti aurat muslimah di depan muslimah, yaitu antara pusar dan lutut.
Kedua pendapat tersebut bersumber dari panafsiran ayat : 31 surah
al-Nur : Katakanlah kepada wanita yang beriman : “hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara-saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara-saudara
perempuan mereka, atau “wanita-wanita” (mereka)……”
Menurut Hanbali, kata “wanita-wanita (mereka)” bermakna perempuan
pada umumnya, tanpa beda antara perempuan muslimah atau non-muslimah.
Maka diperbolehkan bagi muslimah untuk memperlihatkan perhiasannya
kepada perempuan non-muslimah apa yang diperbolehkan untuk di
perlihatkan kepada muslimah dan muhrimnya.
Sedang Imam syafi’i dan Imam Hanafi menegaskan bahwa kata
“wanita-wanita” adalah khusus untuk muslimah, maka tidak dihalalkan bagi
muslimah untuk memperlihatkan auratnya ataupun perhiasannya di depan
perempuan non muslimah, kecuali dalam batas yang umum dalam menjalankan
pekerjaan rumah sehari-hari.
Qurtubi (seorang ulama Maliki) dalam tafsirnya (12/232) menjelaskan
“Seorang muslimah tidak boleh membuka auratnya di depan non muslimah,
kecuali ia adalah hamba sahayanya, sesuai dengan ayat 31 surah al-Nur”.
Ibnu Juraij, Ubadah bin Nasi dan Hisyam al-Qari’ membenci/melarang non
muslimah berciuman (cara bersalaman untuk perempuan ala Arab) dan
melihat aurat muslimah, mereka menafsirkan kata “dan perempuan-perempuan
mereka” dengan muslimah. Ubadah bin Nasi berkata “Umar r.a. pernah
berkirim surat kepada Ubadah bin Jarrah, ‘Aku mendengar bahwa wanita non
muslimah, di wilayahmu, telah terbiasa masuk ke kamar mandi muslimah,
maka jangan lah itu terjadi lagi, karena non muslimah tidak boleh
melihat muslimah dalam keadaan terbuka aurat.’” Kemudian Abu Ubaidah
menyerukan kepada rakyatnya “Barangsiapa dari kaum wanita (non muslimah)
yang memasuki kamar mandi muslimah dengan tanpa alasan yang pasti, maka
akan celakalah dia”.
Ibnu Abbas berkata : Seorang muslimah (auratnya) tidak boleh terlihat
oleh wanita nasrani atau yahudi, khawatir kalau akan diceritakan kepada
suaminya. Selanjutnya Qurtubi menjelaskan “Dalam masalah ini telah
terjadi perbedaan antar para ulama. Kalau wanita tersebut hamba sahaya
maka boleh saja melihat tuannya muslimah, kalau tidak maka tidak boleh
karena telah terputusnya hubungan ukhuwah dengan non muslimah
sebagaimana banyak dijelaskan.”
Menurut syeh Atiyah Muhamad Saqr, seorang mufti Mesir : hubungan
muslimah dan non muslimah adalah seperti hubungan muslimah dengan non
muhrimnya, artinya aurat mereka adalah seluruh badan kecuali telapak
tangan dan muka.
Jadi kesimpulannya : wanita muslimah apakah harus berjilbab di depan
non muslimah? terdapat dua pendapat ulama. Untuk lebih berhati-hati
tentu pendapat kedua akan lebih baik, namun aspek etika dan kemaslahatan
agama tetap harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam masalah ini.
Meskipun di sana terdapat pendapat yang mengatakan bahwa aurat muslimah
di depan muslimah dan di depan laki-laki muhrim adalah antara pusar
hingga lutut, namun ini bukan berarti sebatas itu seorang muslimah harus
menutupi auratnya, namun yang tersirat dalam ajaran manutupi aurat
adalah agar menjaga kesopanan dan tetap berhati-hati dalam bermu’asyarah
meskipun dengan muhrim.
Subhanallah,, inilah replika baju Nabi Adam Alaihissalam
Rasulullah bersabda : "Dahulu Allah mencipta Adam 'alaihissalam yang tingginya enam puluh hasta" (HR Imam Bukhari No. 3326)
60 hasta (1 kaki = 30 cm, 1 hasta = 1,5 kaki, jadi 60 hasta = 90 kaki = 30 meter)
Jika Baju Nabi Adam as di buat kira seperti inilah tingginya, subhanallah.
### Berbisnis & Beramal : KLIK
Rasulullah bersabda : "Dahulu Allah mencipta Adam 'alaihissalam yang tingginya enam puluh hasta" (HR Imam Bukhari No. 3326)
60 hasta (1 kaki = 30 cm, 1 hasta = 1,5 kaki, jadi 60 hasta = 90 kaki = 30 meter)
Jika Baju Nabi Adam as di buat kira seperti inilah tingginya, subhanallah.
### Berbisnis & Beramal : KLIK
Mengapa Rasul Melarang Kita Makan & Minum Sambil Berdiri?
“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.”
Qotadah berkata: “Bagaimana dengan makan?” Beliau menjawab: “Itu lebih
buruk lagi,” (HR. Muslim dan Turmidzi).
“Jangan kalian minum sambil
berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!” (HR.
Muslim).
Islam sudah mengatur semua apapun kehidupan kita ini. Termasuk ketika makan dan minum.
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk,
lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan. Ini karena apa yang diminum
atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan
perlahan dan lembut. Adapunminum sambil berdiri, maka ia akan
menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya
dengan keras,jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka
akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudianmenyebabkan
pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan. Adapun Rasulullah
berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk
duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukanm
erupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!”
Begitu pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak
sopan, tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum
muslimin.
Dr. Ibrahim Al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri, ia dalam
keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusatsaraf sedang bekerja
keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga
bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat
teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan,
yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan
syarat tepenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada
dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehinggasistem pencernaan dalam
keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.
Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada
saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh
reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada
lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi
secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf
(Vagal Inhibition)
yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi
jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus –menerus terbilang
membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung.
Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada
tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang
masuk.
Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer.
Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka
(sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum
akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah,
jika kita minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi.
Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih,
maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah
yang menyisa di ureter.
Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu
penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan
otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara
mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu
fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan
dan minum. Oleh karena itu marilah kita kembali hidup sehat dan sopan
dengan kembali ke pada adab dan akhlak Islam, jauh dari sikap
meniru-niru gaya orang-orang yang tidak mendapat hidayah Islam. []
Kisah cinta salman al farisi
Salman
Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang
dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil
tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai
sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal
sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.
Tapi bagaimanapun, ia...
merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah
bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa,
dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang
gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang
pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara
untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada
shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abu Darda’.
”Subhanallaah. . wal hamdulillaah. .”, girang Abu Darda’ mendengarnya.
Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa
cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru
tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi
bertaqwa.
”Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya
Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia
juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki
kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam,
sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang
untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk
dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang
paling murni. ”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima
Anda berdua,
shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah
kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah
yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada
puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di
belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.
”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata
sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua
yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa
puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda’ tidak
memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban
mengiyakan.”
Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan,
ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar
daripada pelamarnya! Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga
mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah
perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam
hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan
gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang
yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.
”Allahu Akbar!”,
seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku
serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan
kalian!”???
Cinta tak harus memiliki. Dan sejatinya kita memang
tak pernah memiliki apapun dalam kehidupan ini. Salman mengajarkan kita
untuk meraih kesadaran tinggi itu di tengah perasaan yang berkecamuk
rumit; malu, kecewa, sedih, merasa salah memilih pengantar –untuk tidak
mengatakan ’merasa dikhianati’-, merasa berada di tempat yang keliru, di
negeri yang salah, dan seterusnya. Ini tak mudah. Dan kita yang sering
merasa memiliki orang yang kita cintai, mari belajar pada Salman.
Tentang sebuah kesadaran yang kadang harus kita munculkan dalam situasi
yang tak mudah.
★ Ini Alasan Perempuan Tak Boleh Stres Jika Ingin Hamil ★
Perempuan yang tengah berusaha untuk hamil biasanya disarankan mengurangi kegiatan dan jangan terlalu stres. Ini dia penjelasan mengapa stres b...isa bikin perempuan susah hamil.
Selain bisa dijelaskan dengan alasan medis, kondisi ini juga turut dipengaruhi oleh faktor psikologis. Hal ini membuat orang yang jadwal kerjanya padat memiliki risiko lebih tinggi sulit hamil atau gangguan infertilitas.
Berikut ini hal-hal yang bisa menjelaskan kenapa perempuan yang stres bisa mempengaruhi kemampuannya untuk memiliki anak.
1. Ovulasi (masa subur)
Orang yang hidupnya sibuk dan stres akan membuat masa subur atau waktu ovulasinya berkurang dan bahkan jadi berhenti, sehingga membuatnya sulit untuk hamil. Salah satu indikator dari masa subur adalah melalui lendir di serviks, yaitu lendir meningkat saat mendekati ovulasi.
Tapi jika seseorang stres atau sibuk maka lendir dari serviks ini akan berkurang bahkan bisa jadi kering. Umumnya stres yang bisa mempengaruhi kesuburan adalah stres yang konstan. Untuk itu seseorang perlu menemukan cara agar stresnya berkurang sehingga masa suburnya kembali normal.
2. Siklus menstruasi
Gaya hidup dan stres bisa mempengaruhi siklus menstruasi menjadi tidak teratur, lambat laun kondisi ini akan mempengaruhi tingkat kesuburan yang dimilikinya. Ini karena sikus menstruasi yang sehat adalah salah satu indikator dari kemampuan perempuan untuk bisa hamil.
Jika memang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar diketahui penyebabnya seperti akibat penyakit tertentu atau akibat stres.
3. Hubungan antara pikiran dan badan
Penelitian telah menunjukkan bahwa stres yang berlebihan secra langsung akan mempengaruhi otak, yaitu meningkatkan produksi hormon kortisol yang bisa mengganggu kemampuan reproduksi.
Selain itu otak juga menghasilkan molekul yang disebut neuropeptida sebagai respons dari stres emosional ini, dan molekul ini dapat merusak proses reproduksi. Jadi, cobalah menjadi bahagia dan mengembangkan hubungan yang sehat antara pikiran dan tubuh.
Semoga yang sedang menanti buah hati diberi kesehatan lahir batin, yang belum diamanahi segera diberikan amanah amin amin aminLihat Selengkapnya
AKIBAT MAKAN KANGKUNG TUMIS
HATI-HATI Makan Kangkung Tumis, dll yang berkaitan dengan KANGKUNG, mungkin cerita ini dapat menjadi pertimbangan bagi ANDA sekalian ketika ANDA hendak makan KA...NGKUNG.
di klinik yang terkenal di Malaysia, semua Dokter kebingungan karena ada seorang anak kecil yang mnderita sakit perut. Anak itu dbawa ke klinik oleh Ortu nya setelah 2 hari menderita DIARE. Sudah bermacam obat sakit perut yang dberikan kepada anak itu, namun DIARE tidak kunjung sembuh.
Kemudian Ortu anak tersebut di tanya oleh Dokter, "makanan apa yang di makan oleh anak tersebut selama 2 hari ini ? "Ortu anak itu kebingungan, karena sejak anaknya DIARE, anak tersebut tak mau makan, dia hanya minum susu putih, itu pun muntah.
Setelah diperiksa, ternyata sebelum menderita DIARE, malam tersebut anak itu makan Kangkung Tumis diRestoran bersama Ortu nya. Dokter segera melakukan X-RAY, trnyata dalam usus anak tersebut telah berkembang biak LINTAH dengan anaknya yang kecil - kecil.
Dokter menyerah dan menyatakan tidak sanggup mengambil tindakan medis apapun. Akhirnya anak kecil malang itu pun MENINGGAL DUNIA.
Setelah diperiksa ulang, ternyata Lintah itu sebelumnya berada didalam Batang Kangkung yang besar. Memang, untuk penggemar kangkung tumis yang paling enak adalah BATANGNYA.
Lintah yang brada di dalam batang kangkung itu tidak akan mati walau dimasak slama 20 menit, apalagi untuk kangkung tumis proses memasak tidak terlalu lama agar menghasilkan rasa kangkung yang sedap. Lintah hanya akan MATI jika DI BAKAR.
Didalam usus anak kecil tadi, lintah hanya butuh waktu 1 - 2 hari untuk berkembang biak.
Jika ada keluarga/ teman - teman yang mengalami hal tersebut, lakukan tindakan dengan memberi minum air Rendaman Tembakau (bisa diambil dari rokok kretek) biasanya lintah "akan keluar dan dalam keadaan mati.
Kabarkan kepada teman, sahabat, keluarga, atau siapapun yang anda kenal Kirim ke semua kontak anda, ini baru namanya BM yg bermanfaat....
Ini kisah nyata !! Jangan di remehkan Dan disarankan bila anda memasak kangkung, Harap belah batangnya.
Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah ...